Kesempatan untuk Mengungkapkan Cinta

7:30:00 am

Selama bertahun-tahun, banyak orang mengatakan kepada kami tentang kerinduan mereka untuk "mencintai". 

Kami sangat memahami kebutuhan dan dambaan mereka untuk menjalin hubungan yang penuh cinta. Tetapi, penting untuk diketahui bahwa ada banyak cara lain, bukan hanya menjalin hubungan yang romantis, untuk mengisi hidup Anda dengan cinta.

Kami mendengar pengalaman yang indah dan mengharukan tentang kenalan kawan kami. Seperti kebanyakan orang, dia kesepian. Dia merasa hidupnya kosong dan tidak lengkap bila tidak dijalani bersama seseorang. Kawan-kawannya menawarkan bermacam-macam saran dengan maksud baik; mereka mencoba menjodohkannya, mendorongnya agar lebih banyak bergaul, mendaftarkannya menjadi anggota sejumlah klub dan mengikuti kursus tertentu, atau menganjurkannya mencoba cara-cara tradisional lainnya untuk berkenalan dengan kaum bujangan. Tak satu pun berhasil.

Kemudian seseorang menyarankan agar dia mendermakan waktunya. Saran itu diterimanya. Dia mulai bekerja sebagai relawan di rumah perawatan orang lanjut usia. Perbuatan penuh kasih yang sederhana itu benar-benar mengubah hidupnya.

Singkatnya, dia "jatuh cinta" (secara metaforis) pada seorang wanita berusia sembilan puluhan. Pengalaman berbagi dan memberi cinta membuka hatinya dengan cara-cara yang tak pernah dibayangkannya. Dia merasa dihargai dan dihormati. Hatinya terbuka, dan dia mulai memancarkan cinta melalui setiap aspek hidupnya. Dia merasa lebih bahagia, lebih damai dan lebih puas daripada sebelumnya. Dia telah memperluas definisi cinta.

Rasa cinta itu menular. Bila hati Anda terbuka dan Anda sibuk berbagi cinta dengan orang lain, maka Anda justru akan menerima lebih banyak ungkapan cinta.

Tak lama kemudian, wanita itu menjalin hubungan khusus dengan seorang pria yang sudah lama dikenalnya, sebagai teman. Meskipun sulit mengukurnya, jelas terlihat bahwa kepribadiannya banyak sekali berubah karena sekarang hatinya penuh cinta.

Cinta yang romantis, jalinan cinta antara dua manusia, perkawinan--semua itu menakjubkan. Tetapi, sebenarnya ada banyak sekali cara lain untuk memberi dan menerima cinta. Anda bisa mencintai binatang kesayangan Anda, alam, pekerjaan menjadi relawan, kegiatan sosial yang bermanfaat, bahkan hobi Anda. Apa pun yang Anda nikmati akan memperkaya jiwa dengan cara penuh kasih, memberi Anda kesempatan untuk berbagi cinta dengan sesuatu atau seseorang, dan mempunyai potensi untuk mengisi hati Anda dengan cinta. Salah satu masa-masa paling menyenangkan dalam hidup saya adalah di perguruan tinggi. Saya menjadi relawan di organisasi Big Brothers of America. Pengalaman itu mengubah hidup saya. Saya sempat menghabiskan waktu dengan seorang bocah laki-laki menakjubkan yang waktu itu baru berumur enam tahun. Saya yakin, bukan suatu kebetulan bahwa tak lama setelah itu saya berkenalan dengan Kris (kini menjadi istri saya).

Bila hati kita penuh cinta, tidak peduli apakah cinta itu kita arahkan kepada manusia, binatang, Tuhan, alam atau pada kehidupan, kita meletakkan diri kita pada posisi yang mampu menarik cinta. Bila hati kita penuh cinta, dan kita bagikan cinta itu, kita menjadi lebih ramah, lebih lembut hati, dan lebih sabar. Perspektif kita diperluas dan kita menjadi lebih puas.

Sering terjadi, bila kita hanya ingin menerima cinta, kita jadi lupa bahwa memberi cinta sebenarnya jauh lebih menakjubkan. Tetapi, bila kita menemukan cara-cara baru untuk berbagi cinta, suatu transformasi yang nyaris ajaib akan terjadi dalam hidup kita. Kita menjadi lebih tertarik kepada orang lain, lebih mau terlibat dan lebih bijaksana. Seperti hukum alam, semakin banyak cara yang kita temukan untuk mengungkapkan cinta, maka akan semakin banyak cinta yang kita terima.

Mungkin saat ini Anda sedang menjalin hubungan yang romantis, mungkin juga tidak; atau ... apakah Anda ingin menjalin hubungan seperti itu atau tidak, itu tidak penting. Apa pun situasi, impian, atau preferensi Anda, mengisi hidup Anda dengan kesempatan-kesempatan untuk mengungkapkan cinta selalu merupakan ide yang bagus.

oleh: Richard Carlson, Ph. D. dalam bukunya 'Don't Sweat the Small Stuff in Love'






You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest